PERANAN ORGANISASI DALAM PENGEMBANGAN RELASI MAHASISWA
ABSTRAC
Organization is a group or entity (unity) in social life that is coordinated and carried out consciously which is limited by relatively identifiable things. Organizations work continuously and continuously to achieve common goals. In accordance with the many responses that are usually circulating about organizations, understanding about organizations is not a taboo anymore but we meet very often. This study plans to understand the benefits of organizations for students, and how far the influence of organizations affects student relations. This research was led utilizing the use of subjective methodology through contextual inquiry techniques. Quantitative methodology through contextual analysis strategy. The sorting of information is carried out from top to bottom, and includes various data sources from several FEB Makassar State College students. The consequences of this study illustrate that (1) Organizing can bring many benefits in lectures (2) Organizing can bring many relationships in it (3) the need to build relationships for smooth activities in college.
Keywords: Student, Organization, Relations
ABSTRAK
Organisasi merupakan kelompok atau entity (kesatuan) dalam kehidupan sosial yang dikoordinasikan dan dilakukan dengan sadar yang dibatasi oleh hal yang relatif bisa diidentifikasikan. Organisasi bekerja secara berkesinambungan dan terus menerus demi tercapainya tujuan bersama. Sesuai dengan banyaknya tanggapan tanggapan yang biasa beredar tentang organisasi pemahaman tentang organisasi bukan hal yang tabu lagi tetapi sangat sering kita kita temui. Studi ini berencana untuk memahami manfaat dari organisasi bagi mahasiswa , dan seberapa jauh pengaruh organisasi berpengaruh terhadap relasi mahasiswa. Penelitian ini dipimpin memanfaatkan penggunaan metodologi subjektif melalui teknik penyelidikan kontekstual. Metodologi kuantitatif melalui strategi analisis kontekstual. Pemilahan informasi dilakukan dari atas ke bawah, dan mencakup berbagai sumber data dari beberapa mahasiswa FEB Universitas Negeri Makassar. Konsekuensi dari penelitian ini menggambarkan jika (1) Berorganisasi dapat membawa dampak banyak manfaat di bangku perkuliahan (2) Berorganisasi dapat membawa banyak relasi didalamnya (3) perlunya membangun relasi untuk kelancaran kegiatan di bangku kuliah.
Kata kunci : Mahasiswa , Organisasi , Relasi
PENDAHULUAN
Mahasiswa dan organisasi adalah dua hal yang tidak bisa dibedakan. Jadi istilahnya, mahasiswa kura-kura, nom de plume address meeting, begitu mereka disebut, mahasiswa yang dinamis di beberapa lapangan latihan. Bahkan, tak jarang mereka pulang larut malam dari pekarangan terus-menerus untuk pergi ke salah satu perkumpulan. Mahasiswa sebagai peneliti memiliki kewajiban yang harus selalu dilakukan. Julian Benda dalam La Trahison des Clercs (1972), kewajiban ilmiah bergantung pada tiga tolok ukur, yaitu pemerataan, kebenaran, dan proporsi. Tentunya mahasiswa diharapkan untuk terus menerus membuat kemajuan menuju landasan kebenaran dan pemerataan menurut akal sehat (Henry Setiawan) menerima bahwa perkumpulan adalah wadah sosial bagi individu-individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Asosiasi adalah substansi sosial yang direncanakan secara sengaja, dengan batas yang dapat dikenali secara umum, yang memisahkan premis yang agak konstan untuk mencapai tujuan bersama atau mengemukakan tujuan." Robbins (1994: 4) Lebih lanjut, Fathoni (2005: 20) mengungkapkan bahwa pada dasarnya asosiasi memiliki kualitas esensial, khususnya kehadiran individu dalam perasaan lebih dari satu individu, kehadiran partisipasi, dan kehadiran tujuan.
Hubungan sosial adalah hubungan proporsional antara setidaknya dua individu yang berperan dalam mempengaruhi satu sama lain di antara orang-orang dan orang-orang, antara orang-orang dan pertemuan, dan antara pertemuan tanpa akhir. Hubungan sosial adalah jalan setiap orang menghubungkan dan menyampaikan dan mempengaruhi satu sama lain dalam pikiran dan aktivitas. Komunikasi sosial adalah pembentukan dengan kegiatan dalam pandangan praktek-praktek normal dan nilai-nilai yang berlaku dan diterapkan di arena publik. Komunikasi sosial berlangsung dengan baik dengan asumsi pedoman dan nilai-nilai berjalan dengan baik. Jika tidak ada perhatian dari masing-masing, interaksi sosial tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Horton Cooley (2001: 100) mengatakan bahwa komunikasi sosial adalah kesan yang dirasakan sebagai reaksi daerah terhadap dirinya sendiri.
Kehidupan berwibawa di dekat kebenaran diceritakan memiliki perspektif dan fitur yang tak terhitung jumlahnya. Ada individu yang memandang bahwa mengikuti latihan hierarkis hanya akan menghambat nilai skolastik. Meski begitu, tidak sedikit juga yang percaya bahwa bergabung dengan asosiasi lapangan akan memberikan banyak keuntungan bagi mereka, salah satunya dengan menjadi mahasiswa baru yang terkenal di seluruh lapangan. Inilah yang melatarbelakangi mengapa penjelajahan ini diarahkan untuk mengulas kembali gagasan miring tentang asosiasi yang menyebarkan banyak aib di kalangan mahasiswa. Dimana Perkumpulan sebagai ilmu simpan. Dengan mendapatkan informasi yang disortir dapat ditingkatkan terus-menerus. Sejarah sebelumnya dapat dilaporkan, pemeriksaan dapat dibuat, juga karena pekerjaan yang tidak mungkin sendirian harus dapat dilakukan bersama. (Amirullah, 2004, 6)
Dari sekian banyak alasan yang dikemukakan, ada variabel berbeda yang benar-benar dapat mempengaruhi keuntungan seorang siswa dalam disortir di sekitar, khususnya kebutuhan untuk menambah pengalaman yang tidak kita dapatkan di kelas selama alamat dan kebutuhan untuk membuat lebih banyak teman. Pemilahan akan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk lebih inovatif dan dinamis. Siswa akan berinteraksi satu ton dengan orang lain dari berbagai yayasan. Di sinilah sisa semangat dan kemampuan relasional siswa akan dipersiapkan dalam menangani berbagai masalah dan bentrokan yang terjadi. Pengembangan penalaran siswa akan berkembang karena mereka secara efektif disatukan di dekatnya. Sejujurnya, seringnya pengalaman beres-beres di sekitar akan sangat membantu teman-teman dalam mengelola dunia kerja setelah lulus. Sesuai dengan hipotesis asosiasi adalah sebagai contoh tata krama di mana berbagai individu yang berinteraksi, dekat dan pribadi, secara pribadi dan terikat dalam tugas yang membingungkan, terhubung satu sama lain dengan sengaja, memilih untuk mencapai tujuan yang telah dipilih sebelumnya. . normal. ( Pfiffner dan SherwooD ).
METODE PENELITIAN
Pada penelitan ini, peneliti mendapatkan data dari mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FEB UNM dengan menggunakan teknik observasi dan deskriptif yang termasuk dalam tipe penelitian kualitatif. Menurut Creswell (2014), metode kualitatif adalah masalah yang akan diteliti ini sangat padat dan peneliti memiliki tujuan untuk dapat memahami kondisi secara lebih rinci dan juga ingin menganalisis lebih dalam lagi tentang apakah posisi berfikir kreatif siswa ini dapat digunakan. Studi kualitatif ini mengumpulkan data di lingkungan alam dengan tujuan untuk menginterpretasikan fenomena yang terjadi. Dalam penelitian kualitatif ini peneliti adalah alat sentralnya, pengambilan sampel sumber datanya dengan metode target bola salju, metode penelitiannya triangulasi (kombinasi), dan analisis datanya bersifat induktif/kualitatif, hasil penelitian kualitatif menekankan makna daripada generalisasi. Selain itu, peneliti juga menerapkan metode penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif merupakan cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau memecahkan masalah secara sistematis, dan data-data yang dikumpulkan berupa rangkaian atau sekumpulan angka-angka. Untuk mendapatkan data pada penelitian ini kami menggunakan metode survei kuesioner dan data statistik yang termasuk dalam metode penelitian kuantitatif.
Melalui tipe penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan ruang lingkup waktu pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan pada Bulan April 2022. Adapun ruang lingkup wilayah penelitian meliputi lokasi penelitian adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar. Alasan memilih tempat penelitian dengan beberapa pertimbangan seperti: 1. Mahasiswa Aktif pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki peluang untuk beroganisasi yang diwadahi oleh himpunan Pendidikan Ekonomi 2. Alasan lainya motivasi berorganisasi melalui himpunan jurusan meningkatkan minat mahasiswa dalam berorganisasi yang sangat berguna dalam kelancaran perkulihaan . Selama waktu yang dihabiskan untuk menyusun tinjauan ini, dilakukan dengan menggunakan metodologi subjektif melalui teknik investigasi kontekstual.
Metodologi kuantitatif melalui teknik analisis kontekstual. Dalam mengumpulkan ulasan ini, sebuah metodologi dalam penelitian kuantitatif berencana untuk memahami hubungan antarvariabel, menguji spekulasi dan menyimpulkan objek pengujian yang sepenuhnya bertujuan untuk menyelidiki tujuan inovatif mahasiswa FEB Makassar State College melalui sekolah usaha bisnis. Pemilahan informasi dilakukan luar dan dalam, serta mencakup berbagai sumber data dari beberapa mahasiswa FEB Makassar State College. Dalam tinjauan ini, teknik penyelidikan kontekstual digunakan untuk memeriksa artikel di dalam dan di luar, dengan mengamati setiap ide penting yang dapat diselidiki. Dalam Dalam tinjauan ini, teknik penyelidikan kontekstual digunakan untuk memeriksa artikel di dalam dan di luar, dengan mengamati setiap ide penting yang dapat diselidiki. Dalam tinjauan ini, metodologi kuantitatif melalui teknik investigasi kontekstual dipandang tepat untuk mendapatkan gambaran luar dalam tentang harapan-harapan giat mahasiswa FEB Makassar College State. Studi kasus merupakan jenis yang digunakan dalam penyusunan tulisannya. Dengan studi kasus, peneliti akan mengumpulkan dan menyusun data secara berkelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2016 :17).
Peneliti melakukan penggalian informasi secara mendalam terhadap program, proses, aktivitas, terhadap beberapa orang. Adapun tipe penelitian yang digunakan pada artikel penelitian ini antara lain: 1. Metode deskriptif. Metode ini adalah salah satu jenis teknik mengumpulkan data dengan pendekatan kualitatif, dimana metode ini mengambil pengolahan data untuk menganalisa pengaruh organisasi terhadap relasi mahasiswa UNM. 2. Metode survei kuesioner. Metode ini merupakan metode dengan pendekatan kuantitatif, dimana peneliti menggunakannya sebagai alat pengumpulan data yang dilakukan secara ilmiah. Tujuan dari kuesioner ini yaitu sebagai wadah bagi mahasiswa UNM untuk menjabarkan bagaimana pengaruh organisasi pada mahasiswa UNM. Dengan ini diharapkan pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efisien yang diukur secara numerik. 3. Metode Observasi. Dalam penelitian ini, observasi yang akan dilakukan pengamatan serta analisis secara langsung dengan bagaimana pengaruh organisasi mahasiswa UNM. 4. Metode dataset statistik. Metode ini digunkan dengan memanfaatkan data yang telah dikumpulkan.
Proses pemilahan informasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi gambaran umum dari atas ke bawah. Ujian ini dipimpin oleh para mahasiswa staf Sekolah Tinggi Negeri Makassar Bidang Keuangan dan Bisnis. Kemudian konsekuensi dari tinjauan dibedah, kemudian, pada saat itu, percakapan dan penyelidikan hipotetis selesai, terakhir ditarik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Beberapa mahasiswa angkatan 2021 dari Staf Bidang Keuangan dan Bisnis, Perguruan Tinggi Negeri Makassar telah menyelesaikan ikhtisar yang tersebar dan menanggapi pertanyaan yang terkandung dalam penelitian dimana penelitian ini dilakukan acak untuk sampel mengambil hasil dari pertanyaan yang telah di bagikan dalam kuesioner melalui website berupa link yang telah ibagikan melalui media sosial whatshapp.
Pertanyaan pertama : Apakah Menurut anda berorganisasi dapat Membawa banyak manfaat dibangku perkuliahaan ?
Diagram 1. Pengaruh Organisasi terhadap Dampak yang ditimbulkan di perkuliahan
Dari hasil data yang telah dikumpulkan oleh peneliti, terlihat bahwa sebanyak 100% dari narasumber yaitu mahasiswa FEB UNM memilih ya pada pada pertanyaan yang telah di ajukan dalam kuisioner. Hasil penelitian di Universitas Negeri Makassar ini mendukung hasil penelitian Robbins (1994: 4) “Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.” tujuan dari suatu organisasi yaitu dengan ada relasi yang secara langsung terjadi yang dilakukan oleh anggotannya sehingga akan mendorong untuk saling membantu satu sama lain sehingga dapat mempermudah kegiatan dibangku perkuliahan.
Pertanyaan kedua : Apakah menurut anda beroganiasis dapat memperbanyak relasi didalamnya ?
Diagram 2. Berorganisasi dapat memperbanyak relasi didalamnya.
Mengingat konsekuensi dari penelitian berikutnya, 100% mahasiswa memutuskan untuk dari narasumber yaitu mahasiswa FEB UNM memilih ya pada pada pertanyaan yang telah di ajukan dalam kuisioner. Hasil penelitian di Universitas Negeri Makassar ini mendukung hasil penelitian Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. Dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini dari tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi maka diperlukan kerja sama didalamnya dimana apabila ini kerja sama ini terjalin maka akan terbentuk sebuah relasi relasi yang bisa jadi sangat menguntungkan bagi pelakunya.
Pertanyaan ketiga : Apakah relasi perlu dibangun untuk kelancaran kegiatan di bangku perkuliahan ?
Diagram 3. Relasi yang dibangun untuk kelancaran kegiatan di bangku perkuliahan.
Dari hasil survey diatas sebanyak 100% mahasiswa memilih ya dengan pernyataan yang telah dibagikan dikuesioner.Hasil penelitian di Universitas Negeri Makassar ini mendukung hasil penelitian (louis allen ) Organisasi adalah proses mengidentifikasi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, mendefinisikan dan mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang dan membangun hubungan untuk tujuan memungkinkan orang untuk bekerja paling efektif bersama dalam mencapai tujuan. artinya dalam wadah organisasi ini di perlukannya kerja sama tim dalam kerja sama tim ini pasti akan membangun relasi dimana relasi sangatlah penting.
Simpulan
Konsekuensi dari penelitian ini menggambarkan jika (1) Berorganisasi dapat membawa dampak banyak manfaat di bangku perkuliahan (2) Berorganisasi dapat membawa banyak relasi didalamnya (3) perlunya membangun relasi untuk kelancaran kegiatan di bangku kuliah.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi keuntungan seorang siswa dalam menyelesaikan masalah di sekitar adalah perlu menambah pengalaman yang tidak kita dapatkan di kelas selama alamat dan perlu membuat lebih banyak teman. Pemilahan akan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk lebih imajinatif dan dinamis. Mahasiswa akan banyak bekerjasama dengan orang lain dari berbagai yayasan. Di sinilah sisa semangat dan kemampuan relasional siswa akan dipersiapkan dalam menangani berbagai masalah dan bentrokan yang terjadi. Pengembangan penalaran siswa akan berkembang karena mereka secara efektif berkoordinasi di dekatnya.
Konsekuensi dari penelitian ini digambarkan melalui efek samping dari penyelidikan kasus-kasus yang membentuk pemahaman berorganisasi Efek samping dari penelitian ini menunjukkan bahwa berorganisasi dapat mendukung dan membantu pencapaian berelasi. Hal ini karena berorganisasi telah tersedia sejak awal untuk menambah informasi berharga untuk bisa saling bekerja sama dan dapat membawa banyak manfaat bagi mahasiswa ini juga sangat cocok untuk melatih diri untuk lebih bisa bersosialisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S.P & Judge,. 2013. PERILAKU ORGANISASI 1 (Edisi ke 12 ) . Jakarta : Salemba Empat.Azwar Saifuddin.2014 .METODE PENELITIAN.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Asmani, M.J.2015. Tuntunan Lenkap Metodologi Praktis Penelitian Penddikan.Jogjakarta: n DIVA Pres.Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi Pada Mahasiswa Ditinjau Darai Konfomitas Kelompok Teman Sebaya. Semarang. Skripsi.
Nua Atha . 2012. Mahasiswa dan Organisasi. Jurnal 30 Agustus (https://mozhalakyndona.com)( diakses pada tanggal 25 Maret 2015)Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers234 ISBN: 978-602-70471-1-2
As’ari, D.K. (2014). Mengenal Mahasiswa dan Seputar Organisasinya. [on-line]. Tanggal akses: 28 November 2014. Available FTP: pena-deni.com.Asshiddiqie, J. (2015) Strategi Pendidikan Nasional di Abad Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta: Intermasa.
Ahmaini, Dini. (2017). Prokrastinasi Akademik Antara Mahasiswa Yang Aktiv dan Mahasiswa Yang Tidak Aktif Dalam Organisasi Kemahasiswaan PEMA USU. Skripsi. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Azwar, S. (2019). Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
H. Y. (2012). Relationship of Perceive Instrumentality, Future Time Orientation and Student’s Motivation to Learn. Hong Kong: City University.
Djamarah, S.B. (2014). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.Firdaus, K. (2008). Manajemen Waktu Kulian dan Organisasi. [on-line]. Tanggal akses: 20 November . Available FTP: uad.ac.id
Forum Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. (2007). Diantara Pilihan Akademik dan Organisasi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Heru, B. (2007). Konflik Peran Mahasiswa Aktif di Organisasi Kampus. [on-line]. Tanggal akses: 25 November 2014. Available FTP: http//library.gunadarma.ac.id
Kartono, K. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
Knaus, E. (2004). Procrastination. New York: Institute for Rational-Emotive Therapy. [on-line]. Tanggal akses: 25 November Available FTP: www.utulsa.edu/cpsc/procrastination.
Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. (Terjemahan : Vivin Andika Yuwono). Yogyakarta: Andi.
Santosa, M. (2014). Antara Orientasi Kuliah dan Orientasi Organisasi Mahasiswa Pengurus HIMA HI FISIP UNAIR. Semarang.
Luthans, F. (2010). Perilaku Organisasi. (Terjemahan : Vivin Andika Yuwono). Yogyakarta: Andi.
Muhammad, A. (2000). Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
.jpeg)
Komentar
Posting Komentar