PENGARUH ORGANISASI KEMAHASISWAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

PENGARUH ORGANISASI KEMAHASISWAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

MIRNAWATI

Program Studi Pendidikan Ekonomi,Fakultas Ekonomi,Universitas Negeri Makassar

Mirnawati14082003@gmail.com


 

ABSTRAK

Organisasi  merupakan  suatu  wadah  untuk  mengaktualisasi  diri  dan  mencapai    tujuan  bersama  sebagai mahasiswa.  Sementara  itu  mahasiswa  memiliki  tugas  utama  yaitu  belajar. Permasalahannya adalah: (1) Bagaimana peran organisasi kemahasiswaan sebagai bentuk dan wadah penyaluran ide, kreasi, dan karya dapat menunjang kemampuan mahasiswa? (2) Bagaimana bentuk unjuk kerja organisasi kemahasiswaan yang sifatnya ekstra kurikuler dalam menunjang program kurikuler? dan (3) Bagaimana dalam kaitan organisasi kemahasiswaan dengan persiapan diri mahasiswa agar mereka menjadi manusia yang berkualitas? Penelitian tentang pengaruh keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan terhadap motivasi belajarnya ini, menggunakan metode deskriptif korelasional non parametrik, untuk menggambarkan hubungan antara keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan dengan motivasi belajar. Dari data hasil angket yang dilakukan, hasilnya ternyata tidak berdistribusi normal, maka untuk selanjutnya pengolahan data yang dilakukan melalui non parametrik diperoleh bahwa derajat hubungan antara keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan dengan motivasi belajar pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi HMPS FE UNM menunjukkan adanya hubungan yang positif dan berarti dengan tingkat korelasi cukup. Kesimpulan ini menunjukkan adanya keterlibatan mahasiswa yang baik pada organisasi kemahasiswaan akan menghasilkan motivasi belajar yang baik

Kata Kunci: Motiasi, Belajar, Mahasiswa,MEA, Organisasi

ABSTRACT

Organization  is  something  container  for  actualize  self  and  reach aims  together  as  students  .  While  that college  student  have  task  main  that  is  learn. The problems are (1) How is the role of student organizations as a source of delivering ideas activity, creativity, and its ability to support students’ ability? (2) How do the performance of the student organizations, which is extra-curricular, in supporting curricular program? and (3) How is the correlation between student organizations and students’ preparation to become better human being? This study of student involvement in student organizations influences to the motivation is using descriptive correlational non-parametric methods to describe the correlation between students involvement in student organizations and learning motivation. Based on the data we gathered, the results were not normally distributed, so the data was processed by using nonparametric test and it was obtained that the degree of correlation between student involvement in student organizations and the motivation to learn in the Department of Economic Education HMPS FE UNM students’ showed a positive relationship with sufficient levels of correlation. The conclusion indicates that those students who are getting involved in student organizations will have a good motivation in learning.

Keyword: Motivation,Learning, Student, MEA, organizations

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN

                Keberhasilan dalam menghadapi era globalisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka program pembelajaran yang ada di lembaga pendidikan tinggi harus diatur dengan menggunakan perencanaan dan pelaksanaan yang secara terus menerus di evaluasi agar dapat memberikan keterampilan hidup untuk dirinya sendiri, maupun keterampilan untuk bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan era masyarakat di zamannya. Peran kegiatan pembelajaran yang memberikan materi pembelajaran tidak serta merta mampu memberikan suatu kemampuan dalam menghadapi era globalisasisetidaknya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)atau memberikan motivasi untuk hidup di era sekarang dan memiliki orientasi hidup ke masa depan.

            Pembelajaran dalam bentuk keterampilan untuk dirinya sendirijuga tidak cukup, Keterampilan yang hanya untuk diri sendiri bahkan tidak meningkatkan kehidupan mahasiswa itu sendiri ketika harus menjadi masyarakat. Kemampuan keterampilan untuk hidup bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan hidup dalam pergaulan antar bangsabangsa dengan semangat kesamaan dan kesejajaran (learning to live together)dapat dikatakan akan menentukan kualitas dari kompetensi lulusan suatu lembaga pendidikan Anwar (2004: 5).

            Upaya pengembangan kemampuan keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat tidak secara langsung diakomodasi dalam perencanaan kegiatan pembelajaran bidang akademis, berdampak pada mahasiswa yang berprestasi secara akademis, tetapi tidak mampu mengembangkan keahliannya di masyarakat. Adanya organisasi kemahasiswaan dalam kegiatan non kurikuler diharapkan mampu mengembangkan mahasiswa sebagai insan akademis yang memiliki keterampilan dalam bidang akademis dan non akademis. Hal ini sesuai dengan tujuan dan cita-cita setiap mahasiswa yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk hidup mandiri di masyarakat. Walaupun ada kejadian kegagalan di perguruan tinggi pada mahasiswa yang mampu mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan secara baik tidak dapat diasumsikan.

            Menurut Slameto  (2013)  faktor-faktoryang mempengaruhi  prestasi  belajar ada  dua  yang  merupakan faktor  internal yaitu  faktor  dari  dalam  diri  individu dan faktor  eksternalyaitu  faktor  yang  berasal  dari  luar  diri individu.  Dalam  faktor  internal  terdapatfaktor  jasmani dan psikologis. Sedangkan dalam faktor eksternalmeliputi faktor keluarga, masyarakat, sekolah. Dalam hal ini faktor sekolah  merupakan  faktor  dari  perguruan  tinggi  yang merupakan   keaktifan   mahasiswa   dalam   organisasi   di lingkungan perguruan tinggi.

Menurut   Winardi   (2011) organisasi   merupakan   suatu   wadah   untuk   mencapai tujuan-tujuan (goals). Tujuan dapat dicapai melalui usaha kelompok  bukan  individu  yang  bekerja  sendiri.  Sehingga akan lebih efisien ketika dicapai melalui upaya kelompok. Sehingga  mahasiswa  yang  aktif  dalam  organisasi  akan bekerja  sama  untuk  mencapai  tujuan  bersama.Keaktifan mahasiswa  dalam  organisasi  adalah  aktif  dalam  kegiatan yang    diselenggarakan    oleh    organisasi    dan    terdaftar menjadi  anggota  dari  suatu  organisasi.  Sesuai  dengan indikator  keaktifan  mahasiswa  dalam  organisasi seperti 1)  melatih  kerjasama  dalam bentuk  tim,  2) membina  sikap  bertanggung  jawab,  3) melatih   berorganisasi, 4)  melatih   berkomunikasi,   5) mengembangkan    minat    dan    bakat, 6) menambah wawasan, 7)   meningkatkan   kepedulian,   8) membina kemampuan kritis, kreatif, inovatif.

            Mahasiswa    yang    aktif    dalam    organisasi    akan memiliki keterampilan dan kecakapan hidup pribadi yang diperlukan    untuk    berhubungan    dengan    orang    lain, kelompok  ataupunmasyarakat,  menambah  wawasan  dan memiliki  kepercayaan  diri  untuk  berbaur  didepan  umum. Banyak    manfaat    yang    dapat    di    ambil    dari    aktif berorganisasi,   seperti   mendapatkan   ilmu   pengetahuan baru  yang  didapat  dari  organisasi  dan  belum  di  dapat dalam perkuliahan. Didukung dengan penelitian terdahulu dari  Haryono  dkk  (2014)menyatakan  bahwa keaktifan berorganisasi mempengaruhi secara positif terhadap indeks  prestasi  mahasiswa. 

            Keberhasilan baik dari segi akademis maupun non akademis adalah tujuan utama dalam studi setiap mahasiswa. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka mahasiswa memiliki banyak cara yang dapat ditempuh. Sebagian mahasiswa ada yang terfokus hanya pada kegiatan akademik, seperti konsentrasi pada kegiatan-kegiatan mata kuliah saja. Ada pula mahasiswa yang mengaktifkan diri di berbagai organisasi kemahasiswaan di luar akademik. Keberhasilan belajar seseorang terbentuk dari proses belajarnya, Sedangkan proses belajar dipengaruhi oleh macam-macam faktor, baik yang. bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang memberikan masukan bagi proses belajar dari dalam diri sendiri yang berupa bakat, minat, motif dan cara belajar. Faktor eksternal yaitu masukan bagi proses belajar yang berasal dari luar dirinya baik itu faktor sosial seperti lingkungan, status dan interaksi dengan sesama maupun faktor situsional seperti keadaan politik, ekonomi, waktu, tempat, musim dan iklim.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar banyak jenisnya dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal Slameto (1995: 54). Peranan Faktor internal yang berada dalam diri individu yang meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kesalahan akan menjadi lebih kuat pendidikan akademik yang dijalaninya sesuai minat dan bakatnya, sehingga peranfaktor eksternal yang berada di luar individu yang sedang belajar dari faktor keluarga, faktor kampus dan faktor masyarakat tidak akan berpengaruh negatif.

            Peranan keorganisasian mahasiswa dalam penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui mengenai (1) Bagaimana peran organisasi kemahasiswaan sebagai bentuk dan wadah penyaluran ide, kreasi, dan karya dapat menunjang kemampuan mahasiswa? (2) Bagaimana bentuk unjuk kerja organisasi kemahasiswaan yang sifatnya ekstra kurikuler dalam menunjang program kurikuler? dan (3) Bagaimana dalam kaitan organisasi kemahasiswaan dengan persiapan diri mahasiswa agar mereka menjadi manusia yang berkualitas? Dari berbagai faktor eksternalsalah satu faktor yang paling mempengaruhi proses belajar adalah faktor kampus. Faktor kampus yang diungkap adalah mengenai keterlibatan mahasiswa di organisasi kemahasiswaan yang ada di lingkungan kampus terhadap motivasi belajarnya. Adanya bagaimana cara berperan sebagai seorang pemimpin atau sebagai anggota suatu kelompok. Adanya pembagian peran dan latihan seperti ini diharapkan mahasiswa memiliki bentuk keterampilan bersosialisasi dengan berbagai kondisi dalam keorganisasian mahasiswa menjadi sangat penting untuk diungkap.Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan yang dapat menunjang kelancarannya dalam program kurikuler (akademis) untuk menghadapi era MEA menjadi sangat penting. MEA merupakan konsep pengembangan ekonomi untuk negara-negara di ASEAN yang berisi tentang kondisi yang ingin diwujudkan di beberapa bidang, seperti orientasi ke luar, hidup berdampingan secara damai dan menciptakan perdamaian internasional. Dari hasil pertemuan para kepala Negara ASEAN tanggal 15 Desember 1997 disepakati ASEAN Vision 2020 (Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum , 2015 : 251).

METODE PENELITIAN

            Metode deskriptif analitik korelatif yang digunakan pada penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki masalah-masalah yang timbul dalam menentukan variabel. Konsep variabel yang digunakan merupakan ciri atau karakteristik dari individu objek peristiwa yang dinilainya bisa berubah-ubah.Ciri-ciri tersebut memungkinkan untuk dilakukan pengukuran baik secara kuntitatif maupun kualitatif yang memiliki variasi nilai(Suprian AS,1995:61).

            Ada duavariabel dalam penelitian ini yaitu : (1) Keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan sebagai variabel bebas(X) dan (2) Motivasi belajar mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Ekonomi sebagai variabel terikat (Y). Dengan menggunakan paradigma bahwa keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan akan dapat mempengaruhi motivasi belajar. Sehingga pola pikir mahasiswa tidak hanya sekedar dalam lingkup hasil belajar di ruang perkuliahan tetapi dapat berkembang sesuai era globalisasi pada era di zamannya seperti pada gambar berikut: 

Untuk lebih lanjut, klik : Pengaruh Organisasi Kemahasiswaan Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Dalam Menghadapi Era Globalisasi







Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENELISIK FILSAFAT DALAM ADVOKASI PROBLEMATIKA KAMPUS

PENTINGNYA RISET DALAM ADVOKASI; HMPS PEND. EKONOMI FE UNM KEMBALI MENGADAKAN SEKOLAH RIAK