PENGARUH ORGANISASI KEMAHASISWAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
PENGARUH
ORGANISASI KEMAHASISWAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGHADAPI
ERA GLOBALISASI
MIRNAWATI
Program
Studi Pendidikan Ekonomi,Fakultas Ekonomi,Universitas Negeri Makassar
ABSTRAK
Organisasi merupakan
suatu wadah untuk
mengaktualisasi diri dan
mencapai tujuan bersama
sebagai mahasiswa. Sementara itu
mahasiswa memiliki tugas utama yaitu
belajar. Permasalahannya adalah: (1) Bagaimana peran organisasi
kemahasiswaan sebagai bentuk dan wadah penyaluran ide, kreasi, dan karya dapat
menunjang kemampuan mahasiswa? (2) Bagaimana bentuk unjuk kerja organisasi
kemahasiswaan yang sifatnya ekstra kurikuler dalam menunjang program kurikuler?
dan (3) Bagaimana dalam kaitan organisasi kemahasiswaan dengan persiapan diri
mahasiswa agar mereka menjadi manusia yang berkualitas? Penelitian tentang
pengaruh keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan terhadap motivasi
belajarnya ini, menggunakan metode deskriptif korelasional non parametrik,
untuk menggambarkan hubungan antara keterlibatan mahasiswa pada organisasi
kemahasiswaan dengan motivasi belajar. Dari data hasil angket yang dilakukan,
hasilnya ternyata tidak berdistribusi normal, maka untuk selanjutnya pengolahan
data yang dilakukan melalui non parametrik diperoleh bahwa derajat hubungan
antara keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan dengan motivasi
belajar pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi HMPS FE UNM menunjukkan
adanya hubungan yang positif dan berarti dengan tingkat korelasi cukup.
Kesimpulan ini menunjukkan adanya keterlibatan mahasiswa yang baik pada
organisasi kemahasiswaan akan menghasilkan motivasi belajar yang baik
Kata
Kunci: Motiasi, Belajar, Mahasiswa,MEA, Organisasi
ABSTRACT
Organization is
something container for
actualize self and
reach aims together as
students . While
that college student have
task main that
is learn.
The problems are (1) How is the role of student
organizations as a source of delivering ideas activity, creativity, and its
ability to support students’ ability? (2) How do the performance of the student
organizations, which is extra-curricular, in supporting curricular program? and
(3) How is the correlation between student organizations and students’
preparation to become better human being? This study of student involvement in
student organizations influences to the motivation is using descriptive
correlational non-parametric methods to describe the correlation between
students involvement in student organizations and learning motivation. Based on
the data we gathered, the results were not normally distributed, so the data
was processed by using nonparametric test and it was obtained that the degree
of correlation between student involvement in student organizations and the
motivation to learn in the Department of Economic Education HMPS FE UNM
students’ showed a positive relationship with sufficient levels of correlation.
The conclusion indicates that those students who are getting involved in
student organizations will have a good motivation in learning.
Keyword:
Motivation,Learning, Student, MEA, organizations
PENDAHULUAN
Keberhasilan
dalam menghadapi era globalisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusianya. Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), maka program
pembelajaran yang ada di lembaga pendidikan tinggi harus diatur dengan
menggunakan perencanaan dan pelaksanaan yang secara terus menerus di evaluasi
agar dapat memberikan keterampilan hidup untuk dirinya sendiri, maupun
keterampilan untuk bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan era
masyarakat di zamannya. Peran kegiatan pembelajaran yang memberikan materi pembelajaran
tidak serta merta mampu memberikan suatu kemampuan dalam menghadapi era
globalisasisetidaknya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)atau memberikan
motivasi untuk hidup di era sekarang dan memiliki orientasi hidup ke masa
depan.
Pembelajaran dalam bentuk
keterampilan untuk dirinya sendirijuga tidak cukup, Keterampilan yang hanya
untuk diri sendiri bahkan tidak meningkatkan kehidupan mahasiswa itu sendiri
ketika harus menjadi masyarakat. Kemampuan keterampilan untuk hidup
bertetangga, bermasyarakat, berbangsa dan hidup dalam pergaulan antar
bangsabangsa dengan semangat kesamaan dan kesejajaran (learning to live
together)dapat dikatakan akan menentukan kualitas dari kompetensi lulusan suatu
lembaga pendidikan Anwar (2004: 5).
Upaya pengembangan kemampuan
keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat
tidak secara langsung diakomodasi dalam perencanaan kegiatan pembelajaran
bidang akademis, berdampak pada mahasiswa yang berprestasi secara akademis,
tetapi tidak mampu mengembangkan keahliannya di masyarakat. Adanya organisasi
kemahasiswaan dalam kegiatan non kurikuler diharapkan mampu mengembangkan
mahasiswa sebagai insan akademis yang memiliki keterampilan dalam bidang
akademis dan non akademis. Hal ini sesuai dengan tujuan dan cita-cita setiap
mahasiswa yaitu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk hidup mandiri di
masyarakat. Walaupun ada kejadian kegagalan di perguruan tinggi pada mahasiswa
yang mampu mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan secara baik tidak dapat
diasumsikan.
Menurut Slameto (2013)
faktor-faktoryang mempengaruhi
prestasi belajar ada dua
yang merupakan faktor internal yaitu faktor
dari dalam diri
individu dan faktor
eksternalyaitu faktor yang
berasal dari luar
diri individu. Dalam faktor
internal terdapatfaktor jasmani dan psikologis. Sedangkan dalam
faktor eksternalmeliputi faktor keluarga, masyarakat, sekolah. Dalam hal ini
faktor sekolah merupakan faktor
dari perguruan tinggi
yang merupakan keaktifan mahasiswa
dalam organisasi di lingkungan perguruan tinggi.
Menurut Winardi
(2011) organisasi merupakan suatu
wadah untuk mencapai tujuan-tujuan (goals). Tujuan dapat
dicapai melalui usaha kelompok
bukan individu yang
bekerja sendiri. Sehingga akan lebih efisien ketika dicapai
melalui upaya kelompok. Sehingga
mahasiswa yang aktif
dalam organisasi akan bekerja
sama untuk mencapai
tujuan bersama.Keaktifan
mahasiswa dalam organisasi
adalah aktif dalam
kegiatan yang diselenggarakan oleh
organisasi dan terdaftar menjadi anggota
dari suatu organisasi.
Sesuai dengan indikator keaktifan
mahasiswa dalam organisasi seperti 1) melatih
kerjasama dalam bentuk tim,
2) membina sikap bertanggung
jawab, 3) melatih berorganisasi, 4) melatih
berkomunikasi, 5)
mengembangkan minat dan
bakat, 6) menambah wawasan, 7)
meningkatkan kepedulian, 8) membina kemampuan kritis, kreatif,
inovatif.
Mahasiswa yang
aktif dalam organisasi akan memiliki keterampilan dan kecakapan
hidup pribadi yang diperlukan
untuk berhubungan dengan
orang lain, kelompok ataupunmasyarakat, menambah
wawasan dan memiliki kepercayaan
diri untuk berbaur
didepan umum. Banyak manfaat
yang dapat di
ambil dari aktif berorganisasi, seperti
mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang
didapat dari organisasi
dan belum di
dapat dalam perkuliahan. Didukung dengan penelitian terdahulu dari Haryono
dkk (2014)menyatakan bahwa keaktifan berorganisasi mempengaruhi
secara positif terhadap indeks
prestasi mahasiswa.
Keberhasilan baik dari segi akademis
maupun non akademis adalah tujuan utama dalam studi setiap mahasiswa. Untuk
mencapai keberhasilan tersebut, maka mahasiswa memiliki banyak cara yang dapat
ditempuh. Sebagian mahasiswa ada yang terfokus hanya pada kegiatan akademik,
seperti konsentrasi pada kegiatan-kegiatan mata kuliah saja. Ada pula mahasiswa
yang mengaktifkan diri di berbagai organisasi kemahasiswaan di luar akademik.
Keberhasilan belajar seseorang terbentuk dari proses belajarnya, Sedangkan
proses belajar dipengaruhi oleh macam-macam faktor, baik yang. bersifat
internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang memberikan masukan
bagi proses belajar dari dalam diri sendiri yang berupa bakat, minat, motif dan
cara belajar. Faktor eksternal yaitu masukan bagi proses belajar yang berasal
dari luar dirinya baik itu faktor sosial seperti lingkungan, status dan
interaksi dengan sesama maupun faktor situsional seperti keadaan politik,
ekonomi, waktu, tempat, musim dan iklim.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar banyak jenisnya dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal Slameto (1995: 54). Peranan Faktor
internal yang berada dalam diri individu yang meliputi faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kesalahan akan menjadi lebih kuat pendidikan akademik
yang dijalaninya sesuai minat dan bakatnya, sehingga peranfaktor eksternal yang
berada di luar individu yang sedang belajar dari faktor keluarga, faktor kampus
dan faktor masyarakat tidak akan berpengaruh negatif.
Peranan keorganisasian mahasiswa
dalam penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui mengenai (1)
Bagaimana peran organisasi kemahasiswaan sebagai bentuk dan wadah penyaluran
ide, kreasi, dan karya dapat menunjang kemampuan mahasiswa? (2) Bagaimana
bentuk unjuk kerja organisasi kemahasiswaan yang sifatnya ekstra kurikuler
dalam menunjang program kurikuler? dan (3) Bagaimana dalam kaitan organisasi
kemahasiswaan dengan persiapan diri mahasiswa agar mereka menjadi manusia yang
berkualitas? Dari berbagai faktor eksternalsalah satu faktor yang paling
mempengaruhi proses belajar adalah faktor kampus. Faktor kampus yang diungkap
adalah mengenai keterlibatan mahasiswa di organisasi kemahasiswaan yang ada di
lingkungan kampus terhadap motivasi belajarnya. Adanya bagaimana cara berperan
sebagai seorang pemimpin atau sebagai anggota suatu kelompok. Adanya pembagian
peran dan latihan seperti ini diharapkan mahasiswa memiliki bentuk keterampilan
bersosialisasi dengan berbagai kondisi dalam keorganisasian mahasiswa menjadi
sangat penting untuk diungkap.Keterlibatan mahasiswa dalam organisasi
kemahasiswaan yang dapat menunjang kelancarannya dalam program kurikuler
(akademis) untuk menghadapi era MEA menjadi sangat penting. MEA merupakan
konsep pengembangan ekonomi untuk negara-negara di ASEAN yang berisi tentang
kondisi yang ingin diwujudkan di beberapa bidang, seperti orientasi ke luar,
hidup berdampingan secara damai dan menciptakan perdamaian internasional. Dari
hasil pertemuan para kepala Negara ASEAN tanggal 15 Desember 1997 disepakati
ASEAN Vision 2020 (Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum , 2015 : 251).
METODE
PENELITIAN
Metode
deskriptif analitik korelatif yang digunakan pada penelitian ini dilakukan
untuk menyelidiki masalah-masalah yang timbul dalam menentukan variabel. Konsep
variabel yang digunakan merupakan ciri atau karakteristik dari individu objek
peristiwa yang dinilainya bisa berubah-ubah.Ciri-ciri tersebut memungkinkan
untuk dilakukan pengukuran baik secara kuntitatif maupun kualitatif yang
memiliki variasi nilai(Suprian AS,1995:61).
Ada duavariabel dalam penelitian ini
yaitu : (1) Keterlibatan mahasiswa pada organisasi kemahasiswaan sebagai
variabel bebas(X) dan (2) Motivasi belajar mahasiswa pada Jurusan Pendidikan
Ekonomi sebagai variabel terikat (Y). Dengan menggunakan paradigma bahwa
keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan akan dapat mempengaruhi
motivasi belajar. Sehingga pola pikir mahasiswa tidak hanya sekedar dalam
lingkup hasil belajar di ruang perkuliahan tetapi dapat berkembang sesuai era
globalisasi pada era di zamannya seperti pada gambar berikut:
Untuk lebih lanjut, klik : Pengaruh Organisasi Kemahasiswaan Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Dalam Menghadapi Era Globalisasi

Komentar
Posting Komentar